BAB. DESAIN PEMODELAN
GRAFIK
Judul : Desain Pemodelan Grafik
Nama : Nur Rohimah
NPM : 58414184
Kelas : 3IA21
Matkul : Desain Pemodelan Grafik
Dosen : Syefani Rahma Deski
- Sejarah
Awal Desain Pemodelan Grafik
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari
jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign &
simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar
mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan
ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain).
Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan
komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti
sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi.
Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan
berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux,
Perancis.
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban
manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes
Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan
dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman,
untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang
memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi
bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg
bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter
Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin
Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan
Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman
terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf
(tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon.
Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik
cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan teknik
cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang
memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi
tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini
memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk
blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna.
Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan
ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster
tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya
“Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897),
“Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya
antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah ditemukannya tulisan dan
mesin cetak. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama telah membawa peradaban
baru dalam sejarah peradaban Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan,
kesenian, agama, serta alfabet latin yang dibawa dari Yunani.
Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang
secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga
akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan
lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website yang sehari-hari kita lihat adalah
produk desain grafis. Bahkan animasi Spongebob Squarepants walaupun lebih
dikenal dengan sebutan kartun yang sering kita tonton di televisi merupakan
bagian dari produk desain grafis juga .Desain biasa diterjemahkan sebagai seni
terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah
kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun
kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses
untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda,
"desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses
kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek
nyata.
- Pengertian Desain
Pemodelan Grafik
Grafika
adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan
gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak.
Contohnya adalah: foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi,
angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali
dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar
untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis,
teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang
bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art.
Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses
pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun
disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
- Prinsip Desain Pemodelan Grafik
Desain grafis juga memiliki prinsip seperti halnya
manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya, prinsip utama harus ditampilkan
dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut komunikatif, sedangkan unsur
yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan unsur utama. Semuanya
itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran
pesan.
1. Kesederhanaan
Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca
memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita
misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text)
sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan ribet, seperti
huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut
prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan
dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan
terlalu banyak unsur-unsur aksesoris, seperlunya saja.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan
yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual.
Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan
keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi,
kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai
konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam
desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan
pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media
desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada
kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya
kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat
diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita
tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan
informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop,
meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
3. Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau
keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi,
garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan
yang dimaksud.
4. Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca,
sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam
konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster
atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca
oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga
terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui
perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang,
bentuk atau motif.
5. Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya
seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa
dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain grafis
mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya
jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di
dalam satu halaman dan lain sebagainya.
6. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk
memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya
diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi
adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden
Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam
karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret
bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 :
13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam
termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang
diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita
lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
- Unsur Desain Pemodelan
Grafik
Agar desain yang
kita hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur
dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus
dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu
dari unsur tersebut harus diprioritaskan jadi ada penekanan-penekanan dalam
setiap unsur.
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan
antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk
gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar
untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi
visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis
putus-putus.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi
dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran
(circle), dan segitiga (triangle).
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu
benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya,
tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya
permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain
sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk
lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika
desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian
ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang
(background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan
besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan
kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan
tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena
dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau
membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Warna dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: warna yang ditimbulkan karena sinar (additive
color/ RGB) dan tinta/cat (substractive color/CMYK). Warna yang ditimbulkan
karena sinar (additive color/ RGB) yang biasanya digunakan pada pewarnaan
lampu, monitor, TV dan sebagainya. Warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta
atau cat (substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses
pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau
plastik.
- Jenis-Jenis Desain
Pemodelan Grafik
1. Drafter
Desainer khusus untuk membuat arsitektur dan rancang
bangun yang simetris dan digunakan untuk keperluan pembuatan sesuatu yang
memerlukan ketelitian tinggi dan rancangan. Membutuhkan orang orang yang ahli
di software (Autocad, Archicad, 3d revit architecture). Sangat dibutuhkan di
dunia arsitektur dan industri.
2. Editor
Desainer khusus untuk membuat kover, sampul, banner, dsb.
Dan juga membuat karya karya desain grafis misalnya: brosur, kartu nama, pin,
logo, poster, dsb. Yang memerlukan sentuhan pandangan dan software yang harus
dikuasai adalah : Corel draw,Adobe Photoshop,Freehand,Illustrator. Sangat
dibutuhkan di dunia periklanan dan publikasi.
3. Layouter
Desianer khusus untuk membuat tatanan layout sebuah
majalah atau koran atau publikasi yang lainya dan diharuskan mempunyai feel
untuk tata letak agar enak dilihat. Sedangkan aplikasi yang harus dikuasai
adalah Adobe Page Maker, MS.Publisher, Adobe In Design. Sangat dibutuhkan
dipercetakan dan industri koran/buku/majalah.
4. Art Director
Desainer khusus unuk membuat karya karya seni dari
komputer yang bisa digunakan untuk visual effects ataupun hanya untuk hiasan
saja. Membutuhkan kreativitas tinggi untuk membuat karya agung yang akan
dibuat. Sedangkan software yang harus dikuasai adalah : Corel draw, Photoshop,
Photo paint, Art creator. Sangat dibutuhkan di dunia perfilman, seniman
visualisator, foto editing effects.
5. Fotografer
Desianer khusus yang selain melakukan pengeditan foto
juga merangkap sebagai fotografer, harus memiliki talenta khas fotografer serta
mampu mengedit foto sesuai permintaan klien. Membutuhkan intelegensi tinggi
kreativitas tinggi dan harus menguasai adobe photoshop,ieworks,photo studio.
Sangat dibutuhkan didunia fotografi, foto editor, wartawan, dsb.
6. Animator
Desainer khusus bekerja pada bidang motion graphic, iklan
atau film fantasi. Harus memiliki daya tahan tinggi, pengetahuan yang cukup
tinggi , pengalaman dan harus menguasai Macromedia Flash, Adobe Flash, After
Effects, 3d Maya, Gif Animator dan Corel Rave. Dibutuhkan di dunia advertising,
perfilman, pertelevisian.
7. Visualisator
Desainer khusus untuk memberikan gambaran sebuah produk
atau karya dalam bentuk real / 3d dan harus memiliki kemampuan otak kanan yang
cukup tinggi serta harus menguasai 3d Max, Autocad, Swift 3d, Digital Clay.
Sangat dibutuhkan di dunia visualisasi produk dan presentasi produk.
8. Video Editor
Desainer khusus untuk mengedit video atau film dan juga
merangkap sebagai video shooter, harus memiliki imajinasi tinggi dan harus
menguasai Adobe After Effects, 3d Maya, Adobe Premiere, Ulead Video Studio,
Sony Vegas, Pinneacle. Sangat dibutuhkan di dunia perfilman dan industri musik.
9. Integrated Desainer
Desainer khusus yang membutuhkan integrasi dengan
programmer misalnya pembuatan game, cd interaktif, web desain, dsb. Sedangakan
anda harus menguasai hampir semua elemen desain. Sangat dibutuhkan di industri
informatika.
Sumber :
http://shiroi-alamanda.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-perkembangan-desain-pemodelan.html
http://anantabasri.blogspot.co.id/2016/09/tentang-desain-pemodelan-grafik.html